senja di september

https://www.kibrispdr.org/data/544/gambar-siluet-pasangan-muslim-34.jpg


Minggu minggu yang berat, bukan hanya karena rindu, tapi juga karna ada masalah yang sedang kami hadapi. M
asih terbayang jelas, bagaimana lemasnya kakiku ketika melihat kenyataan di depan mata kala itu.

Rasa bersalah, sedih bercampur aduk rasanya. hanya dia yang waktu kuingat. kuhubungi nomornya, "sayang, mobil kita ketimpa pohon". jawabannya "kamu gapapa?" "aku gapapa, mobilnya di parkiran" "syukurlah, yasudah kamu tenang yah... bla... bla..."

Respon yang sebenarnya pasti diharapkan oleh semua istri sejagad raya. beberapa kali dia mengulang menelponku "kamu tenang yah, gpp, bla...bla..." "kamu tenang yah, besok aku pesawat pagi ke sana" ah....romantisnya kamu sayang.

Malam itu aku tak tenang sama sekali, masih lemas rasanya, mobil itu hasil keringat kita memang, dan rasanya ga sanggup kalau sampai begitu keadaannya. rasanya ingin cepat memutar waktu agar kamu segera ada didekatku. 

Dan, esoknya kamu datang, kamu peluk erat aku, rasanya itu tempat ternyaman ku saat itu, "hei, jangan nangis, yang penting kamu baik-baik saja, kita bisa cari uang lagi, dulu kita juga ga punya mobil kan, yang penting kita selalu sama-sama" kalimat itu kamu selalu ulang2 sampai hari ini.

Mungkin karena posisinya itu sedang dalam tanggung jawabku, maka aku lebih merasa sedih, tidak bisa menjaga kepercayaanmu. tapi setiap saat kamu selalu meyakinkan aku....ah, makasih untuk pengertianmu sayang.

Masalah ini semakin membuka lebar mataku, inilah alasan Allah memilihmu untukku, lelaki seperti ini yang aku butuhkan. sering kubertanya, "kamu cinta aku ga?" "kenapa?" kamu selalu tak punya jawaban yang membuatku puas, namun kini aku tahu, cinta kita bukan kita yang memilih, tapi Allah yang telah atur. dan Allah mengaturnya dengan sangat indah. Bahkan suatu hari aku pernah berpikir, andai bukan kamu suamiku, mungkin kini aku telah dicampakkan, karena 6 tahun pernikahan belum bisa memberikan keturunan.

Alhamdulillah, terimakasih ya Allah, telah memasangkan aku dengannya. semoga perasaan beruntungku memilikinya, seperti itu pula dengan dia. Semua keriwehanku, keras kepalanya aku, susah diatur, manjanya, dan segala tingkah polahku yang kadang keterlaluan juga sebuah rasa syukur buatnya tetap mencintaiku.

Sekarang, aku sedang berproses, menjadi ikhlas dan ridho dengan segala yang terjadi, jika kuhitung semua kesedihan yang tercipta, harusnya aku lebih bersyukur lagi, karena kebahagian kami jauh lebih banyak. Mungkin ini adalah bagian dari ujian rumah tangga yang akan membuktikan kami bisa melaluinya, sehingga Allah akan siapkan hadiah indah setelah ini.

لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ

Lahaula walakuata illabillah hill’aliyyil azhimi

"Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang maha tinggi lagi maha agung."


Kini aku belajar, bukan hanya mengucapkan kalimat ini, tapi menerapkannya pada hidupku, sungguh indah semua yang telah atur untukku, keluargaku, pendidikanku, pekerjaan, bahkan Allah mengatur suami seperti dia untukku, semua karena keaguanganNya, tak berhak lagi aku merasa lebih bisa mengatur hidup ini, karena Allah jauh lebih mengerti aku dibanding diriku sendiri. 

Ya Allah, ini ga mudah memang....belum punya anak....ditambah sekarang kami sedang mengalami kesulitan yang lain, tapi ada engkau yang kalau kata udztad Hanan itu, percaya sama "Kun Fayakun" nya Allah. kini aku serahkan semua padaMu ya Allah, semua ini terjadi karna Kau percaya kami mampu melewatinya. 

Dan untukmu lelakiku, terimakasih kau telah mencintaiku, terimakasih kau telah menyayangiku, tetap di sini temani aku sepanjang hidupmu.💗

Komentar

Postingan Populer