luka itu masih belum diizinkan sembuh

 "hahaha, baper deh kamu"

"ya elah, itu aja dimasukin hati"

"gitu aja sensitif"

Ya, itu kalimat serangan yang sangat mematahkan mental seseorang. seolah-olah orang ini adalah bagian dari sampah dunia, yang seharusnya tak ada. persaan tak pernah penting bagi sebagian orang.

aku tersesat saat masuk ke dunia psikologi. tapi aku tidak pernah mau keluar, aku masuk semakin dalam, sampai aku tau seperti apa aku. dan saat aku tau, aku semakin memburuk. 

semua komentar hanya ingin aku menjadi sempurna...aku bisa melakukan semuanya...aku harus begini dan begitu...sampai dititik terendahku, dan aku harus melaksakan theraphy dengan seorang psikolog. dan di sana aku sadar aku telah terlalu keras memaksa diriku. 

5 atau 6 tahun setelah itu, aku mulai menjalani hidup dengan caraku yang lebih baik, sampai akhirnya aku tau, aku ternyata telah kembali lagi pada masa dimana aku dipaksa mengikuti maunya orang.

"kamu ansos"

"kamu introvert"

Ya, itu aku, ketika aku berjuang keluar dari itu, temani aku, jangan hakimi. 

susah jadi aku, satu hal yang paling kuingat, "bahagiaku adalah tanggung jawabku. bahagiaku tidak terletak pada siapapun, dan tak ada orang yang punya tanggung jawab membuatku bahagia." 

tapi ini membuatku di cap

"egois banget sih"

"bergaul lah, jangan begitulah"

seoalah-olah aku salah dengan cara yang kupilih untuk bisa bahagia.


Komentar

Postingan Populer