menjelang 6 tahun kita ...

kali ini aku belum ingin menyapamu nak....kali ini ingin ibu berbincang dengan ayahmu...

sudah hampir 6 tahun pernikahn kita sayang...banyak pertanyaan di kepalaku setiap malam-malam yang telah kita lalui. aku bersyukur sampai saat ini kita masih bersama dalam segala duka dan sekala suka. selalu ingin kutahu apa yang ada dipikiranmu...selalu ku penasaran dan ingin bertanya. tapi aku tidak pernah berani melakukannya.

kita menikah 5 tahun yang lalu tanpa melalui proses yang  panjang...singat dan tiba-tiba telah menyandang status yang berbeda...kita tak pernah berpacaran bahkan sekedar PDKT. 

kita sudah pernah melalui masa-masa penyesuain diri yang berat. kita pernah bertengkar, berdebat, tapi kita tidak pernah menyerah dalam hubungan ini. dan itu yang selalu ku syukuri.

bersamamu melewati semua hampir 6 tahun ini adalah hal istimewa dalam hidupku. yah, tentunya dengan ujian yang sangat berat ini. katanya...setiap rumah tangga akan diuji, ada yang diuji dengan keuangan, dengan keluarga besar, macam-macam...dan kita berdua mendapatkan ujian yang ini. menantikan buah hati.

sedih akutu...sedih banget rasanya setiap bulan mengabari mu "beb, aku haid" rasanya itu hancur banget...hancur se hancur hancurnya... dan aku tahu kau pun mungkin merasa disampar petir setiap saat itu. setiap bulan itu rasanya ingin kumaki maki diri ini. ah...bodohnya kamu ... masa hamil aja ga bisa. lalu aku akan menagis dan kamu memelukku, "sudah sayang... jangan nangis" itu yang tiap bulan selama hampir 6 tahun ini kau katakan. 

sekalipun belum pernah kamu menyalahkanku...dan itu membuatku semakin merasa malu...takut...dan taksempurna...dulu ...setiap berdoa, setiap meminta padaNya, tak ada pintaku yang tak terjawab... bahkan sampai hari ini, kecuali doaku yang satu itu. kadang kuberpikir, apakah ada dosaku yang sebegitu besar hingga aku dihukum seberat ini. apakah hadiahku terlalu istimewa sampai ujianku seberat ini. 

sayang, maafkan setiap saat aku bertanya "kamu cinta ga sama aku?" berkali-kali dalam sehari aku bertanya seperti itu padamu, bukan aku tak percaya padamu, itu untuk membombardir perasaanku sendiri yang kadang merasa lemah dan merasa tak berdaya ini.

salah satu hal paling indah adalah saat kita mulai berhayal "nanti kalau kita punya anak" itu part terbaik yang sering kita lakukan...entah itu keyakinan dan keoptimisan atau penghibur hati. kamu selalu senang bermain dengan anak-anak dan aku tahu sebesar apa keinginanmu tentunya untuk memiliki anak sendiri. ah sayang....apa yang harus kulalukan untuk mewujudkan itu?

kalau kamu lapar, aku bisa masakin, 

kamu perlu baju yang rapi, aku masih bisa gosokan,

kalau kamu ngantuk, aku bisa siapkan tempat yang nyaman,

tapi kalau kamu mau punya anak sendiri apa lagi yang harus kulakukan sayang....maafkan aku 😢😭




Komentar

Postingan Populer